Pensiun Gen X: 3 Strategi Investasi untuk Mendobrak Pesimisme

20

Gen X telah mendapatkan reputasi skeptisismenya. Dibesarkan di tengah ketidakpastian ekonomi dan dikenal dengan pandangan dunia yang pragmatis, banyak generasi ini yang sangat khawatir dengan masa depan keuangan mereka—khususnya masa pensiun. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Northwestern Mutual menyoroti kekhawatiran ini, dengan lebih dari separuh responden Gen X mengakui bahwa mereka tidak merasa siap secara finansial untuk pensiun.

Sentimen ini berakar pada tantangan-tantangan yang ada di dunia nyata: mendukung anak-anak, merawat orang tua yang lanjut usia, dan masih dalam masa pemulihan dari kemerosotan ekonomi di masa lalu. Namun, masa pensiun yang aman adalah mungkin dilakukan. Untuk memberdayakan Generasi X dan membantu mereka beralih dari pesimisme ke perencanaan proaktif, GOBankingRates berkonsultasi dengan Robert Varghese, kepala investasi di Groundfloor, untuk mendapatkan tips investasi terbaiknya.

1. Prioritaskan Kesejahteraan Finansial Anda

Sebagai anggota Gen X, Varghese memahami tantangan unik yang dihadapi rekan-rekannya. Banyak generasi X yang harus menyeimbangkan biaya membesarkan anak dan mendukung anggota keluarga yang lanjut usia, dan seringkali mengabaikan kebutuhan finansial mereka sendiri.

“Anda tidak dapat membantu orang lain jika Anda tidak menjaga diri sendiri terlebih dahulu,” tegas Varghese. “Hal ini berlaku untuk kesehatan fisik, mental, dan finansial. Meskipun mulai menabung dan berinvestasi selalu bermanfaat, semakin cepat Anda memulainya, semakin baik.”

Varghese merekomendasikan untuk fokus pada rencana 401(k) dan IRA, termasuk akun tradisional, Roth, dan mandiri. Memaksimalkan kecocokan perusahaan di 401(k) sangatlah penting—ini pada dasarnya adalah uang gratis. Bagi orang tua yang mengkhawatirkan biaya kuliah, dia menyarankan untuk berkontribusi pada paket 529, yang menawarkan keuntungan pajak yang menyederhanakan penghematan pendidikan.

Mengatasi kebutuhan finansial sering kali memerlukan percakapan yang sulit dengan anggota keluarga lanjut usia mengenai arahan medis, pilihan perawatan, dan perencanaan harta benda—semuanya merupakan langkah untuk mengamankan jalur finansial Anda sendiri.

2. Berinvestasi Sejak Dini dan Konsisten

Krisis keuangan tahun 2007-2008 membuat banyak orang masih memiliki rasa kehati-hatian dalam hal keuangan. Varghese percaya bahwa kunci utama yang bisa diambil bukanlah menghindari risiko, namun menerapkan menabung dan berinvestasi secara konsisten, apa pun kondisi pasarnya.

Dia mengilustrasikannya dengan sebuah contoh: dua investor, keduanya terkena dampak penurunan portofolio sebesar 50%. Investor berusia 20-an memiliki waktu pemulihan yang jauh lebih lama dibandingkan investor berusia 40-an, hal ini menunjukkan kekuatan waktu dan kemajemukan.

Meski menghadapi tantangan, tidak ada kata terlambat. Varghese menyarankan untuk mengeksplorasi kelas aset alternatif di luar saham dan obligasi tradisional untuk meningkatkan kekayaan.

3. Jelajahi Pilihan Investasi Kreatif

Meskipun rekening pensiun tradisional dan kecocokan pemberi kerja sangatlah penting, Varghese mendorong Generasi X untuk mempertimbangkan investasi alternatif guna mendiversifikasi portofolio mereka.

  • Real estate: Dapat menjadi cara untuk membangun kekayaan, menawarkan manfaat pajak dan potensi pendapatan. Investasi real estat pasif, melalui utang swasta, bisa menjadi pilihan yang tidak memakan banyak waktu.
  • Investasi pasar swasta: Karena awalnya eksklusif untuk institusi, investasi ini menawarkan potensi imbal hasil dan arus kas yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan penciptaan kekayaan yang lebih efisien.

Varghese menekankan bahwa berbagai strategi dan produk tersedia untuk membantu investor membangun kekayaan masa pensiun, termasuk menjajaki pasar swasta.

“Investasi pasar swasta dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dan arus kas yang lebih baik dibandingkan investasi pasar publik dan memungkinkan Anda menciptakan kekayaan dengan lebih efisien.” – Robert Varghese, Kepala Investasi di Groundfloor

Kesimpulan:

Generasi X telah menghadapi tantangan finansial yang unik, mulai dari kemerosotan ekonomi hingga tekanan dari “generasi sandwich”. Namun, masa pensiun yang aman bukanlah hal yang mustahil. Dengan memprioritaskan kesejahteraan finansial, memaksimalkan dana pensiun, berinvestasi secara konsisten, dan menjajaki pilihan investasi alternatif, Generasi X tetap dapat menciptakan masa pensiun yang nyaman dan bebas rasa khawatir. Ini tentang beralih dari pesimisme ke perencanaan proaktif dan mengambil kendali atas masa depan keuangan mereka.